Pesona | DIENG CULTURE FESTIVAL VII 2016 HD
Pesona | DIENG CULTURE FESTIVAL VII 2016 Yakin Ga Pengen Datang Ke Acara Ini??!! Video ini diambil oleh pengunjung yang waktu itu datang di acara. DIENG CULTURE FESTIVAL 2016 Sangat..sangat..sangat.. Merih, Rugi kl ada waktu dan kesempatan tp gag datang ke acara ini, untuk pengunjung tidak harus membeli tiket acara, walaupun ada beberapa fasilitas yang tidak kita dapat kalau tidak membeli tiket untuk acara ini., tp walaupun tidak membeli tiket kita masih bisa memeriahkan dan menikmati acara ini. . Untuk tahun ini : DIENG CULTURE FESTIVAL VIII 4,5,6 Agustus 2017 Dieng Culture Festival atau disingkat DCF. Sisa peradaban masa lalu di negeri atas awan, dikemas dalam kegiatan apik nan romantis sebagai pemikat hati para pejalan yang merindukan perpaduan keindahan alam, keunikan budaya, dan keramah tamahan manusianya. Jazz Atas Awan Tak berlebihan disebut jazz atas awan karena festival musik satu ini digelar di dataran tinggi terbesar ke-dua di dunia, di ketinggian 2093mdpl, lebih tinggi daripada awan cumulus. Dikenal juga dengan jazz kemul sarung karena digelar di tengah suhu tidak lebih hangat dari 4 derajat celcius, penikmatnya pun terpaksa berselimut sarung. Untuk Informasi lengkap bisa kunjungi situs : www.dieng.id . . . . . . Dataran Tinggi Dieng adalah kawasan vulkanik aktif di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng memiliki Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 12—20 °C di siang hari dan 6—10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian. Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah. Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam.[1] Teori lain menyatakan, nama Dieng berasal dari bahasa Sunda ("di hyang") karena diperkirakan pada masa pra-Medang (sekitar abad ke-7 Masehi) daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh. Dataran tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia adalah kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dim