Hiu Paus Terancam Bahaya di Pantai Afrika Timur

22.05.2011
Menurut sebuah daftar spesies langka internasional, jumlah hiu paus akhir-akhir ini semakin menyusut. Mereka menghadapi bahaya ketika mengikuti jalur migrasi di sepanjang pantai Kenya. Organ dalam mereka tengah diburu manusia. [Ali Sultan, Nelayan]: "Kami menggunakannya karena hati hiu paus lebih besar dibandingkan hati hiu biasa. Itu sebabnya kami mengambil hati hiu paus. Kami bisa menggunakannya untuk perahu kami, dan bisa disimpan selama bertahun-tahun. Hal ini lebih menguntungkan, daripada membeli hati yang kecil dari ikan hiu kecil." Memancing ikan hiu merupakan mata pencaharian bagi penduduk di pantai Kenya selama beberapa generasi. Untuk melindungi dan menjaga kapal sehingga awet, para nelayan ini mengecat kapal dengan minyak hati hiu. Mereka tidak ragu-ragu untuk membunuh hiu-hiu ini, karena tidak ada undang-undang yang melindunginya. Meskipun hiu paus terdaftar di Rancangan Undang-Undang Konservasi Margasatwa Kenya, tidak jelas kapan hal ini akan diresmikan menjadi sebuah hukum. Para pelindung satwa tengah berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penderitaan ikan hiu. [Jennifer Khalai, Mahasiswa]: "Hewan ini harus tinggal di dalam air. Jika seseorang hanya sekedar ingin melihat ikan hiu ini, itu tidak apa-apa. Siapa saja bisa datang dan melihatnya, tapi menangkap ikan-ikan ini bukanlah sesuatu yang baik." Penampakan ikan hiu bulan Februari dan Maret tahun ini hanya sebanyak sekali per hari, dibandingkan dengan lima kali per hari di tahun 2008. Kampanye kesadaran umum dan eko-pariwisata mampu mengurangi permintaan minyak hati hiu di beberapa negara lain. Inisiatif di Kenya ini diharapkan berhasil memberikan tempat yang bebas bagi ikan hiu paus untuk berkeliaran di perairan lepas pantai Afrika Timur.

Похожие видео