Perdagangan Organ di China: Apakah Bo Xilai Akan Dikambinghitamkan?
Menurut Harian Chutian Metropolis di Daratan China, sebuah vila di Wuhan, Provinsi Hubei menjadi lab bawah tanah perdagangan ginjal. Laporan itu menduga operasi dilakukan oleh tim medis "profesional". Termasuk ahli bedah, ahli anestesi dan dua perawat. Laporan itu menyatakan untuk transplantasi ginjal biayanya sekitar 702 juta rupiah, donor mengaku menerima 54 juta rupiah (5 ribu dolar AS). Ahli bedah dibayar sekitar 21 juta rupiah (2 ribu dolar AS), ahli anestesi menerima 54 juta rupiah (5 ribu dolar AS), dan tiap perawat dibayar 17 juta rupiah (1.600 dolar AS). Sisanya diduga dibagi antara para agen. Orang-orang terkejut bahwa pasien dan donor, keduanya di operasi di vila pada waktu yang sama. [Hu, Dokter China Naiwen, Taiwan]: "Jika operasi berlangsung dengan begitu cekatan seperti sebuah operasi kecil, ini mengindikasikan mereka telah melakukan banyak operasi. Perlu ratusan kali praktek seperti itu, untuk menjadi begitu cekatan." Doktor Hu berkata sebagai dokter transplantasi harus terbiasa dengan sifat organ, anti--penolakan, pembiusan dan pengetahuan paling akhir. Disamping itu tipe darah harus cocok, mencegah penggumpalan darah dan komplikasi lainnya. Ini juga diperlukan keahlian tehnik penjahitan tingkat tinggi. Hu yakin bahwa dokter semacam itu tidak dilatih dengan cara konvensional. Dr. Ye Ke dari Universitas Southern California berkata bahwa PKC memberitakan transplantasi organ itu di pasar gelap, hanya sebagai pengalihan perhatian. Mereka menutupi kejahatan pengambilan organ tubuh dari para praktisi Falun Gong dalam kondisi masih hidup. [Dr. Ye Ke, University of Southern California]: "Sejak 2006, secara global Falun Gong mengutuk pengambilan organ tubuh para praktisi Falun Gong oleh PKC. PKC berpura-pura bahwa organ itu diambil dari narapidana yang dieksekusi. Namun tidak dapat menjelaskan mengapa jumlah transplantasi meningkat dramatis. Jadi tujuan PKC adalah mengalihkan perhatian dari praktek ilegal pemerintah ke pasar gelap penjahat." Ye Ke berkata, otoritas bertindak begitu karena meningkatnya suara dari komunitas internasional mengenai pengambilan organ dari praktisi hidup Falun Gong oleh PKC. Pada 27 Juni, anggota parlemen AS Ileana Ros-Lehtinen dan Robert Andrews bersama-sama mengajukan House Resolution 281. Resolusi itu menyerukan penghentian praktek pengambilan organ tubuh dari para praktisi Falun Gong di China. Menuntut agar penganiayaan Falun Gong yang telah berlangsung 14 tahun segera dihentikan. Resolusi juga mendesak pemerintah AS menyelidiki lebih lanjut transplantasi organ di China, dan melarang masuk siapa pun yang terlibat dalam pengambilan ilegal jaringan dan organ manusia, dan menghukum mereka jika ditemukan berada di tanah AS. Resolusi 281 menyebutkan bahwa menurut Organisasi Dunia untuk Penyelidikan Penganiayaan Falun Gong, telah menerbitkan transkrip telepon dan rekaman audio, yang mengindikasikan bahwa penguasa Daratan China terlibat dalam pengambilan organ praktisi Falun Gong. Bo Xilai dan mantan ke